Gaya Hidup Kekinian

Bisnis

Isi Opini Anies Baswedan Tentang Indonesia Darurat Krisis Iklim

Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan bukan sekedar pandai memberikan retorika di depan umum. Kali ini ia kembali mengutarakan pemikirannya bertajuk “Indonesia Darurat Krisis Iklim” di Harian Media Indonesia edisi Senin, 12 Juni 2023.

Anies membuka tulisan itu dengan kondisi warga pesisir Demak, Jawa Tengah, setiap hari harus berjuang melawan abrasi laut. Efek turunannya pun tidak main-main. Mulai dari terpaksa membeli air bersih dengan harga mahal hingga putus asa menjual tanah dengan harga sangat murah.

Sudah saatnya kita tegas menyatakan bahwa kondisi saat ini bukan lagi perubahan iklim, melainkan krisis iklim. Kuncinya ada pada kata ‘krisis’. Selama ini istilah ‘perubahan iklim’ hanya dijadikan alasan bahwa masalah tersebut belum terjadi, dan dianggap sebagai masalah masa depan.

Anies berpendapat bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap dampak krisis iklim. Berbagai komitmen untuk mengatasi krisis iklim telah dilakukan dengan target yang tinggi. Namun, pencapaian tersebut belum setinggi yang diharapkan.

Indeks Kinerja Lingkungan Indonesia berada di peringkat terbawah, posisi 164 dari 180 negara. Angka ini tidak hanya mencerminkan kinerja yang rendah, namun merupakan cerminan buram bahwa penyelenggara negara tidak memprioritaskan dan memberikan kualitas hidup yang baik bagi warga negaranya.

Dampak krisis iklim bersifat multisektoral, sehingga kita perlu menghadirkan solusi yang komprehensif. Fokusnya ialah pada transportasi terpadu, perbaikan tata kelola lingkungan, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga. Secara konsisten, ide ini terus kami kembangkan agar skala dampaknya semakin besar.

Perspektif membangun sistem transportasi bukam hanya untuk lingkungan, dampaknya juga dirasakan dengan sosiologis. Sistem transportasi umum di perkotaan bukan hanya alat untuk memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain. Membangun transportasi umum maka dapat membuat rasa kebersamaan dan kesetaraan untuk mempersatukan masyarakat.

Anies mengatakan bahwa sudah waktunya memberikan ruang kolaborasi bagi anak muda untuk menghadapi krisis iklim. Semakin luas ruang yang diberikan kepada generasi sekarang, maka banyak terobosan dan solusi baru yang akan muncul untuk menghadapi krisis iklim.

Dengan tulisam ini, kami ingin mengajak setiap anak muda untuk berbagi ide dalam menghadapi krisis iklim. Izinkan kami untuk merajut bersama dan berkolaborasi dalam menghadapi masalah penting generasi saat ini, tutup tulisan Anies.

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *