Institut Teknologi Bandung (ITB) ikut berupaya membantu memulihkan ekonomi di masa pandemi Covid-19 dengan berbagai program berbasis teknologi digital. Total ada 35 program hasil seleksi yang sedang dijalankan di berbagai daerah di Indonesia.
“Dirintis sejak Maret dimulainya Juni sampai November 2021,” kata Sekretaris bidang Pengabdian Masyarakat di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM ITB), Deny Willy Juniadi, Senin, 19 Juli 2021.
Menurutnya, kegiatan pemulihan ekonomi itu melibatkan setidaknya 35 orang dosen dan 56 orang mahasiswa. Kegiatan ini bagi mahasiswa, kata Willy, akan dihitung sebagai satuan kredit semester (SKS). Garapan kegiatan program itu tersebar di lima lingkaran.
Lingkaran 1 meliputi lingkungan ITB dan sekitarnya, wilayah Jawa Barat (lingkaran 2), Pulau Jawa non-Jawa Barat (lingkaran 3), luar Jawa (lingkaran 4) dan daerah perbatasan atau wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (lingkaran 5).
Total dana untuk program pemulihan ekonomi berbasis teknologi digital yang dikeluarkan ITB sebesar Rp 3 miliar. “Per lingkaran dananya berbeda-beda,” ujar Willy.
Beberapa contoh programnya, seperti yaitu digitalisasi sistem integrasi pengolahan limbah organik pada level komunitas, kolaborasi jaringan digital untuk pemasaran kopi, pembuatan aplikasi UMKM berbasis teknologi block chain, pengembangan kompetensi pemasaran UMKM Sukabumi menuju Sukabumi Go Digital, aplikasi sistem transportasi digital untuk distribusi produk UMKM perdesaan, pelatihan memasarkan produk hand sanitizer alami, pelatihan sistem otomasi pertanian di Jatinangor dan Cimahi, dan pengembangan modul pasar syariah online.
Program lainnya seperti rancangan platform digital untuk pengembangan jejaring wakaf produktif di Klaten dan Bogor, pelatihan pengemasan paket wisata dan media promosi digital bagi pelaku pariwisata di Banten, pembuatan perangkat sterilisasi udara, mengembangkan aplikasi pemasaran digital bernama Antar2 Pisang, pemanfaatan IoT untuk meningkatkan produksi nelayan keramba jaring apung, juga pembuatan katalog digital untuk pemasaran produk olahan tamarin di Kupang.
Menurut Ketua LPPM ITB Sugeng Joko Sarwono di laman ITB, strategi yang dilancarkan untuk pemulihan ekonomi, yaitu mendorong digitalisasi kegiatan usaha. Ada dua sektor prioritas, yaitu UMKM dan transportasi. Di tengah situasi lonjakan kasus Covid-19, pendekatan kegiatannya dilakukan secara langsung maupun daring.